Tuesday, September 8, 2015

Lanjutan Materi 2 Teori Dasar Listrik (Satuan-Satuan Listrik)

Satuan-satuan Listrik

KUAT ARUS LISTRIK

Jika dua buah benda A dan B dengan muatan yang berbeda (satu bermuatan positif dan yang lain bermuatan negative) dihubungkan dengan sebuah kawat  penghantar, maka akan mengalir arus dan electron.
Elektron akan mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi, sedangkan Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.


Devinisi Kuat Arus Listrik 
Yaitu aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah melalui sebuah penghantar tiap satu satuan waktu. Bisa dirumuskan :


Arus listrik AC (Alternating Curent = arus listrik bolak-balik)
Yaitu arus yang berganti arah / fase 
contoh listrik PLN berganti fase 60 kali dalam satu detiknya.
Arus listrik DC (Direct Curent = arus listrik searah)
Yaitu arus yang tidak berganti arah/fase (tetap)

Sumber-sumber arus AC :
  1. Generator AC
  2. Dinamo
  3. PLN
Sumber-sumber arus DC :
  1. Generator DC
  2. Accu
  3. Bateray
  4. Adaptor
Ujung-ujung suatu penghantar disebut mempunyai beda potensial listrik jika  kedua ujungnya mempunyai jenis muatan listrik yang berbeda.

Potensial A lebih tinggi dibanding B maka antara A dan B mempunyai tegangan  listrik, arus listrik akan mengalir dari A ke B,Jika kedua ujung-ujung penghantar tersebut mempunyai beda potensial maka  antara kedua ujung penghantar tersebut mempunyai tegangan listrik.

Satuan Tegangan :

Volt (V), Kilo Volt (KV) ,1KV=1000V 

Sesuatu yang dapat mempengaruhi aliran listrik disebut hambatan listrik :
  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan listrik :
  2. Panjang penghantar ( semakin panjang semakin besar )
  3. Luas penampang penghantar ( semakin kecil semakin besar )
  4. Hambatan jenis penghantar  ( tergantung jenis zat)

Satuan hambatan listrik : 

Ohm (Ω), Kilo Ohm (KΩ), Mega Ohm (MΩ)
1MΩ = 1000 KΩ = 1000000 Ω

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya atau juga menyatakan bahwa besar arus yang mengalir  pada suatu konduktor pada suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-ujung konduktor.
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:

Daya listrik merupakan perkalian Tegangan dengan Kuat arusnya

Satuan daya listrik : Volt Ampere ( VA ) = Watt ( W )

P = Daya listrik ( Watt )
V = Tegangan listri ( Volt )
I  =  Kuat arus listrik ( Ampere )

P  =  V x I

Sumber : Bahan Ajar Keterampilan Teknik Elektronika, 2015

No comments:

Post a Comment